![]() |
Dokumenter LPM Tanpa Titik |
Dokter Kesehatan Polres Tegal memberikan kuota Vaksin COVID-19 dosis 1 untuk mahasiswa di lingkungn Polres Tegal. Vaksinisasi tersebut dilaksanakan pada Jumat, 31 Juli 2021 di Klinik Asrama Polres Tegal yang bertempatan di komplek lapangan Kalibiruk Slawi. Pihak Polres Tegal memberikan kuota sebanyak 50 vaksin untuk mahasiswa. Namun pada pembagiannya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu mahasiswa Politeknik Baja Tegal, mahasiswa STIKES Bhamada Tegal, dan mahasiswa IBN Tegal.
Dari IBN Tegal,
mahasiswa yang mengikuti kurang lebih ada 10 orang. Diambil dari anggota DEMA
dan beberapa mahasiswa UKM. Untuk kedepannya, vaksin dosis 2 akan dilaksanakan
pada tanggal 27 Agustus 2021 di tempat yang sama. Setelah pelaksanaan vaksin,
mahasiswa diberikan kartu vaksinisasi COVID-19 untuk digunakan sebagai
identitas dan perlengkapan apabila dibutuhkan.
Ahmad Tezar,
selaku Presiden Mahasiswa IBN Tegal juga mengikuti vaksinisasi COVID-19. Ia menuturkan
bahwa Program kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan oleh Dokkes Polres Tegal
dengan cara mengajak mahasiswa untuk ikut andil tersebut perlu didukung dengan
penuh oleh mahasiswa maupun pihak kampus, agar program vaksinasi ini dapat
berjalan dengan maksimal. Ia mengajak kawan-kawan pemuda/mahasiswa untuk bisa
bekerja sama demi kelancaran program vaksinasi. Adapun informasi pengadaan
vaksin tersebut diterima pada hari kamis, dan diinformasikan ke pengurus DEMA
terlebih dahulu. Namun, untuk pengurus DEMA beberapa sudah melakukan vaksinasi,
dan kuota yang masih tersisa diberikan kepada mahasiswa UKM untuk bisa mewakil.
Tetapi hanya beberapa yang menyetorkan namanya. Karena kuotanya hanya 10 orang
maka tidak disebarluaskan ke seluruh mahasiswa, karena tidak menutup
kemungkinan jumlah peminatnya banyak. Jadi pertimbangannya seperti itu. Namun nantinya apabila teman-teman mahasiswa
banyak yang antusias untuk vaksin nanti akan disampaikan kepada pihak kampus
agar mengadakan vaksinasi atau melalui Polres Tegal.
“Saya rasa
respond mereka kurang antusias. Hal ini disebabkan karena beberapa mahasiswa sudah
melakukan vaksinasi di desa tempat tinggal mereka. Alasan kedua mungkin karna
tempat vaksinasi yang jauh dijangkau oleh kawan-kawan. Jika pun ada tempat
vaksinasi terdekat itu jumlah kuotanya dibatasi” tambah Ahmad Tezar.
Penulis : Syifa