Ketua Panitia, Muhammad Yakfi Amala, menyampaikan bahwa tema “Satu Cinta, Satu Irama, Satu Sholawat” diusung sebagai refleksi perjalanan UKM Junuudul Musthofa selama sembilan tahun. Menurutnya, tema tersebut menegaskan komitmen UKM untuk senantiasa menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, menjaga keistiqamahan, memperkuat loyalitas organisasi, serta menjadikan sholawat sebagai identitas utama UKM.
“Melalui tema ini, kami berharap seluruh elemen, mulai dari mahasiswa, pejabat struktural kampus, hingga masyarakat umum, dapat terus bersatu dalam menjaga dan membangun nama baik IBN Tegal,” ujar Yakfi.
Sebelum acara dimulai, hujan deras sempat mengguyur lokasi kegiatan. Meski demikian, rangkaian acara tetap berlangsung sesuai agenda. Kegiatan diawali dengan pembacaan Asmaul Husna dan Shalawat Mudhoriyah pada pukul 17.00 WIB. Setelah pelaksanaan salat Magrib, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan rotib. Puncak acara dimulai pada pukul 19.30 WIB dengan penampilan Hadroh Junuudul Musthofa.
IBN Tegal Bersholawat tidak sekadar menjadi seremoni keagamaan, tetapi juga menjadi ruang kebersamaan dengan nilai spiritual, moral, dan budaya kampus. Momentum ini memiliki makna penting dalam memperkuat relasi antara civitas akademika dan masyarakat, sekaligus merepresentasikan nilai-nilai keislaman yang hidup di lingkungan kampus.
Namun, dalam pelaksanaannya, Rektor dan Wakil Rektor III yang membidangi kemahasiswaan dan kerja sama tidak dapat hadir secara langsung.
Ketidakhadiran pimpinan tersebut menjadi perhatian dan ruang tafsir sejumlah pihak, mengingat kegiatan ini merupakan agenda besar yang membawa nama institusi. Meski demikian, acara tetap berlangsung khidmat dengan kehadiran Wakil Rektor I sebagai perwakilan resmi pimpinan IBN Tegal.
Kehadiran Wakil Rektor I dinilai sebagai bentuk komitmen institusi dalam memberikan dukungan struktural terhadap kegiatan mahasiswa. Meski begitu, sebagian kalangan menilai bahwa kehadiran langsung Rektor dan Wakil Rektor III akan memberikan pesan simbolik yang lebih kuat terkait dukungan moral dan spiritual pimpinan terhadap aktivitas keagamaan mahasiswa yang melibatkan masyarakat luas.
Situasi tersebut menjadi bahan refleksi bersama agar ke depan, kegiatan strategis seperti IBN Tegal Bersholawat tidak hanya dipandang sebagai agenda formal, tetapi juga sebagai sarana penguatan nilai kebersamaan, spiritualitas, serta citra kepemimpinan institusi. Kehadiran pimpinan tertinggi secara langsung dinilai mampu menambah energi dan makna dalam setiap kegiatan kampus.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I IBN Tegal, H. Hufron, menyampaikan apresiasi kepada UKM Junuudul Musthofa atas konsistensinya dalam berdakwah melalui seni Islami. Ia berharap UKM tersebut dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi UKM lainnya.
“UKM Junuudul Musthofa merupakan salah satu UKM yang tidak hanya aktif di lingkungan kampus, tetapi juga mampu bersyiar ke luar kampus, bahkan hingga di luar wilayah Kabupaten Tegal melalui penampilan hadrohnya,” ungkap Hufron.
Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran civitas akademika IBN Tegal, termasuk Wakil Rektor I Bidang Akademik, perwakilan Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, serta mahasiswa. Kegiatan ini juga terbuka untuk masyarakat umum dan dihadiri warga dari Kabupaten Tegal dan sekitarnya.
Acara semakin semarak dengan kehadiran sejumlah tokoh ulama, di antaranya KH. Labib Shodiq Suhaemi (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah 1 Benda), KH. Syamsul Arifin (Pengasuh Pondok Pesantren Al Amiriyah Kambangan), Al Habib Abdul Qodir Ba’abud (Brebes), duet qori Ust. Abror dan Ust. Hasyim, serta para munsyid seperti Ust. Ahmad Khoirul Muna dari Pekalongan dan Ust. Zadul Arifin dari Kabupaten Tegal.
