Kritik Mahasiswa Baru Terkait Fasilitas PBAK

Kritik Mahasiswa Baru Terkait Fasilitas PBAK


Dokumentasi Panitia Penyelenggara


Kamis (08/09), Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal akhirnya resmi ditutup hari ini setelah dilaksanakan sejak hari Senin (05/09) kemarin. Beberapa mahasiswa baru mengeluhkan fasilitas selama PBAK, seperti ruangan aula yang panas, AC mati, dan sebagian kipas angin yang tidak menyala. 

Saat ditanya bagaimana kesannya mengikuti PBAK tahun ini, Najha Zakia mengatakan bahwa ia merasa masih kurang terkait fasilitas yang disediakan. 

"Cukup kurang. Karena kita masih kepanasan di aula, khususnya pada saat siang hari sampai menjelang materi terakhir."

Elok Zumaila, salah satu mahasiswa baru juga mengatakan bahwa ia lebih suka rangkaian acara di hari ketiga. Dikarenakan hari sebelumnya acara hanya dilakukan di dalam ruangan.

"Lebih suka acara hari ini karena kegiatannya di out door. Jadi nggak ngantuk dan nggak panas. Sebelumnya itu monoton, materi-materi terus. Udah gitu AC nya juga mati." 

Hal ini dibenarkan oleh Adam Muhammad selaku panitia PBAK mengenai adanya keluhan-keluhan dari mahasiswa baru terkait pendingin ruangan yang tidak berfungsi dengan baik.

"Menurutku memang dari kapasitas aulanya sendiri yang dipaksa untuk menampung kurang lebih 250 orang, dan itu menyebabkan sirkulasi udara juga menjadi tidak lancar." 

Tak hanya peserta dan panitia yang mengeluhkan fasilitas kampus, namun dari pemateri pun merasakan hal yang sama. Khusnul Aqib selaku pemateri ke-VII yang mengisi materi Penguatan Personal Branding Mahasiswa Dalam Kehidupan, ketika ditemui crew LPM Tanpa Titik mengaku kepanasan. 

"Sampai baju yang saya pakai basah kuyup." Ujarnya.

Mahasiswa baru yang lain, Muhammad Badrul Alam, ikut menanggapi mengenai fasilitas masih banyak yang kurang terutama gedung aula. Ia mengatakan bahwa seharusnya AC dinyalakan mengingat banyaknya jumlah mahasiswa baru di dalam ruangan. Selain itu, ia juga menyayangkan parkiran kampus yang dinilai tidak memadai. 

"Satu lagi, parkiran. Itu seharusnya dibuat gimana caranya agar mahasiswa dapat merasa aman dan nyaman saat menaruh motor" ucapnya.

Di akhir kata, ia berharap agar IBN dapat lebih maju, dan lebih baik fasilitasnya.



Penulis: Tim Redaksi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama