Titik Diantara Puing-puing
Biar kuusap belahan jiwaku dengan asap cinta yang menguap.
Biar kuraba kembali desahan hari-hari yang telah kulewati.
Biar suara hati ini terselinap dalam paruh kendi.
Dimana Garuda akan menjelma sunyi.
Diatas oase langkah-kaki frasa manusia.
Aku menggigil di ufuk nirwana.
Bertemu kekosongan kata dan dunia.
Awalnya kepada siapa, Aku mempertanyakan sebuah tanya.
Cerita yang berangkat dari kekasih bayangan.
Menjadi mimpi dan warna di setiap pengabdian.
Kau letak--dimana aku berkata; Iya, dihadapan semesta.
Di awal ku--dalam bermain siul cinta.
Sudah kurun beberapa abad retorika menyatu.
Walau kini mulai pudar bersama waktu.
Bertepi di bibir wajah yang satu.
Tunggal dan selalu seperti itu dipenghulu--temu.
Kau menyamar, samar namun tak sangar.
Kau sabar hingga membuatku sadar.
Ya Jabbar, Allahu Akbar.
Yang kasih dan sayangnya menyebar.
Penulis : Moh. Azam Khoeruman