IBN Adakan Kuliah Perdana Mahasiswa Baru
![]() |
Dokumentasi LPM Tanpa Titik |
Kuliah perdana Insitut
Agama Islam Bakti Negara Tegal
telah terlaksana pada hari Kamis,
16 September 2021 pukul 09.00-13.00 WIB di halaman kampus dan dihadiri oleh kurang lebih 255 peserta.
Diantaranya yaitu jajaran rektor, dosen, staff dan karyawan, mahasiswa baru, dan perwakilan ORMAWA.
Kegiatan
diawali dengan pembacaan kalam ilahi, mendengarkan lagu Indonesia Raya dan
Yalal Wathon, serta laporan kuliah perdana oleh Saepudin
sebagai ketua panita. Beliau mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada peserta
kuliah perdana, karena dengan hadirnya peserta acara dapat berjalan dengan
lancar.
Lalu
dilanjutkan sambutan oleh Bahruddin sebagai Ketua Pengurus YPPPI Ki Gede Sebayu Tegal yang turut mengapresiasi IBN
Tegal karena dari tahun ke tahun mampu mendapatkan ratusan mahasiswa baru dan juga
menyebutkan bahwa mahasiswa baru tidak perlu ragu belajar di IBN.
“Kalian sudah tepat kuliah disini. Pihak kampus juga sedang berusaha memfasilitasi segala keperluan kampus dan berencana membangun gedung tiga lantai” imbuh Bahruddin.
![]() |
Dokumentasi LPM Tanpa Titik |
Melanjutkan
acara yang ketiga, yaitu
pembukaan kuliah perdana oleh Badroddin
sebagai
rektor Institut Agama Islam
Bakti Negara Tegal. Adapun
dalam pembukaannya, beliau menyampaikan rasa syukur karena dapat melaksanakan
kuliah perdana bagi mahasiswa baru tahun
akademik 2021/2022 secara offline dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan yang ketat.
Selama berdirinya Institut
Agama Islam Bakti Negara Tegal, kampus
selalu mengadakan sebuah penghargaan kepada mereka yang berjasa dalam
perkembangan kampus. Dengan
memberikan piagam penghargaan bagi perintis dan
pendiri IBN Tegal yang diserahkan kepada
Badroddin, Damhar, Muslich, dan Bahrudin.
Adapun penghargaan selanjutnya yaitu
pemberian penghargaan bagi dosen awal
1987 kepada Badroddin, Damhar, Jamil
Muslih dan Saidin.
Kemudian dalam sesi orasi ilmiah, Ulil Absor sebagai
narasumber menyampaikan salah satu adanya pendekatan ilmu adalah sikap
menghargai pendapat maupun kritikan orang lain dan harus menerima jika dikoreksi.
Selain itu, dijelaskan juga kunci mencari ilmu yaitu niat karena Allah untuk
menghilangkan kebodohan.
Narasumber tidak bisa hadir karena beberapa kesibukan
dan hanya melalui Zoom Meeting.
Terkait perizinan acara offline pada masa pandemi ini,
ketua panitia mengatakan telah mendapatkan izin pada tanggal 15 September 2021
dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Adapun kendala selama
berlangsungnya acara yaitu tempat yang panas saat menjelang siang karena
dilakukan di ruang terbuka sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi peserta.
Dan juga sinyal yang kurang mendukung ketika dilakukan Zoom Meeting. Tetapi,
panitia secara tanggap menanganinya dengan mengganti modem. Sedangkan untuk
anggaran diperoleh dari APBI tahun 2021/2022.
"Sangat memuaskan, hanya sedikit kendala alamiah
itu saja" ucap Saepudin saat ditanya tanggapan mengenai kuliah perdana.
Beliau berharap agar mahasiswa bukan hanya menjadi agen perubahan saja tapi
juga sebagai basis perubahan. Eksis menjadi mahasiswa yang akademisi dengan
mendalami, mengkaji sampai mengekspos ilmu dan tidak meninggalkan budaya
literasi. Tidak hanya belajar, tetapi harus menyeimbangkan implementasi
sains dan juga kecerdasan spiritual.
Ahmad Zakaria, salah satu mahasiswa baru dari program
studi PAI mengaku mengapresiasi acara tersebut.
"Untuk segi tema sudah bagus, acara sangat baik,
penjelasan dari narasumber juga bermanfaat, terutama untuk semangat mahasiswa
baru IBN Tegal tahun akademik 2021/2022. Hanya saja ada rasa kurang puas saat
narasumber tidak dihadirkan, jadi para peserta tidak dapat berinteraksi secara
langsung" ungkapnya.
Ia berharap untuk perkuliahan kedepannya agar bisa
lebih baik lagi, mampu menciptakan sarjana atau mahasiswa yang berakhlakul
karimah dan bisa menjadi cermin uswatun hasanah di kalangan mayarakat
sekitarnya.
Lain halnya dengan Ihsan Baktiyar, mahasiswa baru Prodi HKI menyampaikan bahwasannya ia menyadari jika acara berjalan dengan lancar, hal tersebut patut untuk diapresiasi. Namun Ihsan memberikan saran untuk pihak kampus memprioritaskan peran mahasiswa di laporan pertanggungjawaban kegiatan maupun anggaran. Karena ia menganggap untuk pendanaan dari per mahasiswa cukup besar, digunakan untuk apa saja, dan pengeluarannya untuk apa saja itu perlu diketahui oleh mahasiswa.
Acara berjalan lancar dan ditutup dengan pembacaan
do'a oleh KH. Hambali.
Penulis : Tim Redaksi