Tahun Kedua Pandemi di Bulan Ramadan

 

Tahun Kedua Pandemi di Bulan Ramadan


                                                                            (Pict : Pinteres)

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh rahmat. Banyak sekali keutamaan-keutamaan di bulan Ramadan. Diantara keutamaan bulan Ramadan yaitu, bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Seperti firman Allah swt dalam surat al-Baqarah ayat 185, yang artinya “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan A-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara haq dengan yang batil)...”

Adanya malam lailatul qadar, pada malam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, terdapat malam kemuliaan atau malam lailatul qadar. Yang mana pada malam ini diturunkannya Al-Qur’an.

Bulan Ramadan disebut juga dengan bulan pengampunan dosa. Melalui berbagai aktivitas ibadah di bulan Ramadan, Allah SWT  menghapuskan dosa-dosa. Salah satunya adalah puasa, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW yang artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari & Muslim)

Dibukanya pintu-pintu surga dan ditutup pintu neraka. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Apabila adatang bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu.” (HR. Muslim)

Seperti keutamaan-keutamaan bulan Ramadan diatas, bulan Ramadan menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam dan menjadi wadah untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya guna menghadapi dihari perhitungan kelak.

Maka dari itu, manfaatkanlah momentum bulan Ramadan untuk memperbanyak amal ibadah dengan niat semata-semata karena Allah.

Sayangnya, Ramadan kali ini adalah tahun kedua pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Walaupun kasusnya sudah mulai melambat, tidak seperti tahun lalu. Program vaksin pun sudah berjalan namun pandemi ini belum berakhir seutuhnya.

Sehingga umat Islam khususnya di Indonesia dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan tahun ini dihadapkan pada kondisi keterbatasan. Yang mana, mungkin sebagian pernak-pernik bulan Ramadan akan berkurang atau mungkin, bahkan ditiadakan seperti mudik lebaran. Ibadah di bulan Ramadan bagi masyarakat bukan hanya ritual ibadah semata melainkan terkait dengan tradisi dan kultur budaya.

Namun hal-hal tersebut tetap diterapkan dan dipatuhi oleh masyarakat guna mencegah terjadinya dampak buruk seperti angka positif Covid-19 yang meningkat. Adanya kebijakan-kebijakan yang pada akhirnya menghilangkan kultur Ramadan maupun hari raya tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat dan tidak mengurangi semangat beribadah bagi kita semua. 

 

 

Penulis : Rinsooya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama